Sabtu, 26 April 2014

TENAGA KERJA MURAH ADALAH PERBUDAKAN ZAMAN MODERN

ada ada saja cara kaum penjajah untuk menyamarkan dirinya ,  dan dengan keinginan untuk mencapai tujuan yang selfish segala cara digunakan. dan perbudakan telah berupaya di hapuskan baik melalui lembaganegara , maupun internasional. tetap saja perbudakan itu ada di muka bumi, di bumi yang sudah ramai social media, yang teknologi informasinya sudah sangat maju dan canggih, namun kepekaan masyarakat sungguh tipis, setipis kulit ari.
di negeri indonesia yang indah ini , begitu banyak pekerja yangharus menerima nasib untuk tepaksa menerima ketidak adilan . banyak yang terpaksa menerima memperoleh ketidak adilan dalam pengupahan dan dalam jaminan sosial. mengapa mereka terpaksa ? padahal menurut konstitusi , indonesia adalah negara hukum! indonesia sungguh tidak memenuhi ciri negara hukum , supremasi HAM masih rendah, equality di depan hukum tidak tercermin ,dan tidak kokohnya azas legalitas. hukum masih sangat lemah dalam melindungi tenaga kerja , maka tak jarang bila warga asing terkejut dengan income per kapita kita, berikut layanan jaminan sosial yang minim , di lengkapi dengan jam kerja di luar batas undang-undang. lalu di mana para penegak hukum? apakah menutup mata dan pura - pura tidak mendengar jeritan para budak budak di zaman modern?
alangkah lucu negeri ini, di satu sisi dengan mudah menerima dan menyewa tenaga kerja asing dengan upah dan martabat eksklusif , sementara ketika mengirim tenaga kerja ke luar negeri malah menjadi budak ,ada yang disetrika , ada yang bekerja tanpa diupah , ada yang menjadi kriminal lalu diadili tanpa pendampingan, pejabat duta besar santai saja di kantornya dengan dalih, semua sudah berjalan sesuai SOP.
di zaman dulu orang orang menjadi budak karena menjadi yang terjajah , karena kurang ilmu masih bodoh , karena warna kulitnya. sekarang perbudakan disamarkan dengan upah kecil, tanpa tunjangan dan jam kerja yang tidak sehat. dan itu nyata dan banyak di jumpai di indonesia. maka dari itu sudah saatnya bagi kita yang berilmu, dan beragama memerangi perbudakan ini, perbudakan yang seharusnya sudah dihapuskan dari muka bumi . dan perangilah dengan cara yang kamu bisa.

Jumat, 11 April 2014

MENUJU TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DI INDONESIA

di tulisan sebelumnya "si pelayan yang tak punya hati",telah digambarkan betapa nestapa kehidupan rakyat kecil yang diabaikan hak-haknya oleh para pelayan negara. di berbagai yang telah maju , tata pemerintahan yang baik melahirkan aparatur negara yang baik. sungguh sangat disayangkan bila para PNS  di negeri ini tidak berbuat banyak demi terwujudnya pelayanan prima dalam kelancaran aktifitas masyarakat baik itu administratif maupun teknis.
sangat disayangkan untuk mengurus kartu tanda penduduk repotnya minta ampun, bahkan untuk E-KTP, harus menunggu berbulan-bulan. atau mungkin saya yang kurang sabaran , atau negara kita belum tersentuh teknologi printing dan pindai yang satandard.
namun sesungguhnya, sebagai rakyat biasa dengan kehidupan yang biasa, sayapun mengharapkan yang biasa saja, yang standard saja , yang juga berlaku di negara-negara lain. membangun indonesia tidak mesti langsung luar biasa , sesuaikan saja dengan kemampuan bangsa. misalnya saja di mulai dengan melayani kebutuhan masyarakat seperti memberikan infrastruktur jalan yang baik sampai kepelosok, bukankah pajaknya sampai kepelosok desa? dari pada para sarjana di PU itu santai saja baca koran tolonglah lebih giat lagi memperhatikan infrastruktur bukankah sudah ada SOPnya , di perusahaan swasta kalau karyawan bekerja diluar SOP,siap siap saja digantikan. dana-dana pembangunan daerah tertinggal dikucurkan sejujurmungkin jangan di pangkas, yang tadinya untuk bangun jembatan beton malah jadi jembatan pohon.
begitu juga pelayanan kesehatan dan pendidikan gratisnya, buat bidan perwat dan dokter yang bekerja hanya untuk uang dan bukan mengabdikan diri untuk si sakit, sebaiknya ikut kursus pialang saham saja biar cepat kaya, merwat orang sakit itu bukan cuma butuh pendidikan di bidang itu hati juga harus manusiawi , manusia tentu butuh uang tapi menelantarkan pasien tidak mampu sama saja dengan penghuni ragunan. jangan pernah kehilangan jiwa kemanusiaan karena uang, nyawa tak bisa ditakar dengan uang lihatlah TKW kita diarab saudi, yang bukan dokter di tebus tapi pemerintah dengan dana bermilyar-milyar , itu artinya pemerintah mau melindungi rakyatnya tapi aparatur di bawahnya moralnya bobrok. apalagi pendidikan gratis , apanya yang gratis, bahkan ada banyak guru di luar sana yang menodai profesi mereka dengan menjadi pedagang buku, memaksa siswa beli ini dan beli itu. kasihan dengan guru yang jujur, nama mereka ternoda karena rekan seprofesi yang gila harta.
tentang keamanan, pasukan TNI dan POLRI sangat minim, dengan jumlah yang sedikit itu mau mengawal negara yang beribu-ribu pulau? jadi jangan heran kalau keamanan menjadi PR utama. tidak sedikit tanahkita mulai berkurang karena petugas penjaga perbatasan yang minim. apalagi nasib warga di perbatasan
national treasure, harta kekayaan negara kita ini melimpah ruah, tapi mengapa bukan rakyat yang menikmati? diserahkan kepihak asing untuk dikelola dan bangsa kita menikmati berapa persen?
tugas standard aparatur negara yang paling menyakitkan adalah memperjual belikan hukum, pastilah tidak akan ada keadilan. yang kaya akan menang dan si miskin tetap salah. hukum ada tapi bisa di beli.
yang tidak kalah menarik adalah para duta besar kita di luar negeri, yang umumnya hanya menjalankan tugas secara protokoler, terkesan tak ada inisiatif, hingga dalam beberapa kasus menlu yang harus terjun langsung, jadi di mana pervilege seorang dubes?, yang seperti hanya sebuah sekretariat. contoh kasus saat inggris mengizinkan OPM buka kantor di kota oxford, di mana peranan dubes dalam kasus ini? dan peradilan para TKI di luar negeri yang minim bantuan menjadi hal biasa saja.
apalagi yang memegang pintu terdepan pemasukan terbesar negara, petugas pajak. membahas kebobrokannya nanti bangsa lain menertawakan bangsa  kita ini. padahal bila pajak itu diterima sesuai yang seharusnya, dan dimanfaatkan dengan semestinya betapa indahnya hidup di indonesia.kita bisa bangun HOLLYWOOD kita sendiri, agnes monica tidak usah jauh-jauh keamerika untuk go internasional jual batik jual suara, justru taylor swiftlah yang akan  datang kemari untuk rekaman. tapi apa boleh buat jauh panggang dari api , tanaman yang kita tanam , orang lain yang menikmati buahnya.
sangat disayangkan bila bangsa yang kaya ini di kelola secara tidak profesional, good governance mencerminkan kesiapan suatu bangsa untuk disebut sebagai negara yang sesungguhnya.

Selasa, 08 April 2014

PENDIDIKAN ADALAH HARGA MATI UNTUK SEBUAH KEMERDEKAAN

sudah  6 presiden memimpin indonesia , namun tujuan bangsa kita mewujudkan kesejahteraan sosial masih jauh dari harapan. sudah 69 tahun merdeka namun , kesejahteraan belum merata , masalah hak azasi masih sulit di cerna oleh penyelenggara negara , tenaga kerja murah menjadi istilah baru untuk perbudakan.belum lagi iklim politik yang tidak sehat membuat kemajuan yang di harapakan tak kunjung merekah. yang ada hanya kesenjangan sosial , yang kaya semakin kaya , yang miskin semakin miskin. rakyat yang selama ini di perbodoh , dengan pemerintahan amburadul tidak sadar kalau di perbodoh . dengan sengaja pendidikan dasar tidak di gratiskan , agar yang bodoh tetap saja di perbodoh, supaya yang kaya tetap kaya. bila pilkada tiba , janji janji gratis pun di lempar kemasyarakat, pendidikan gratis utamanya. tapi apanya yang gratis ? yang gratis hanya udara , selebihnya bayar.
dengan pendidikan dasar yang gratis , taruhlah sampai lulus sma , yakin dan percaya taraf hidup sesorang tentunya akan meningkat. karena dia akan mudah diserap lapangan kerja , juga sudah memiliki basic yang cukup bila ingin menjadi enterpreneur. tapi kalau baru SD saja sudah susah.
dengan pendidikan , orang - orang mampu membedakan mana hak dan mana kewajiban . dan setidaknya mengenal hukum , walau sekedar garis besarnya saja.
selama ini penyelengara negara melaui aparat-aparatnya lebih bersikap sebagai tuan ketimbang pelayan masyarakat.coba lihat di amerika serikat! disana, dari pada pasukan damkar duduk santai di pos lebih baik ditugaskan membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan darurat . apalagi bagian pelayanan administrasi penduduk , mulai dari ktp,kk , sim semuanya butuh dana ekstra bila butuh pelayanan ekspres, padahal apanya yang susah?. dizaman teknologi canggih seperti ini, kejahatan seperti ini tak lagi populer , lihat tetangga kita yang maju. di saat negara lain berlomba-lomba memajukan teknologi, kita seperti menjadi ladang pasar yang menjanjikan,kita menjadi bangsa yang konsumtif, dengan pendapatan perkapita yang rendah. akhirnya lembaga pemasyarakatan disesaki pencuri kambuhan , karena tak mampu membeli akhirnya mencuri . sementara yang korupsi milyaran bahkan trilyunan, bebas berlenggak lenggok . itu semua karena apa? karena tingkat kecerdasan bangsa ini masih kurang , karena pendidikan kita mahal. akhirnya yang sekolah tinggi - tinggi itu tentunya anaknya si koruptor tadi , meskipun ada juga yang bukan anak koruptor. karena rendahnya tingkat kecerdasan , sangat mudah rakyat itu dijanji janji palsu, rentan untuk ditipu .
jadi siapapun kita ,seterbatas apapun kita wajib bagi para orang tua untuk menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya, jangan tunggu sampai gratis. bila perlu biar anak-anak itu yang nantinya akan meneruskan cita-cita itu. dengan pendidikan kita lawan korupsi , pelanggar HAM , dan penjahat keadilan. semakin banyak orang cerdas , semakin kecil kemungkinan untuk di perbodoh. saatnya kita menikmati hasil bumi dan lautan bangsa kita , kenapa mengemis padahal itu milik kita.
lalu si apatis akan berkata ada banyak orang pintar yang kerjanya membodoh bodohi orang. itu mereka, bukan kita. yang salah jangan di jadikan contoh, mari bersatu wujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk INDONESIA MERDEKA

Sabtu, 05 April 2014

kepada yth caleg 2014

permintaanku,

hari ini , hari terakhirmu untuk berjanji
dalam sedikit hari aku akan memilihmu

tak usah kau beri aku tip
tak usah kau beri aku sandang apalagi pangan
aku sudah terbiasa bekerja untuk itu

aku sengaja tak mendengarkan janjimu
aku hanya ingin kau mewujudkan inginku

jagalah bangsa ini , jagalah martabatnya
jangan kau berjanji padaku, berjanjilah pada dirimu sendiri
berjanji pada dirimu yang bertanah air indonesia

jangan kau permalukan dirimu dengan janji manismu
bangunlah negeri ini hingga mencapai jayanya.

aku hanya ingin melihat indonesia berpendidikan
agar pintar dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain
menikmari hasil alamnya sendiri
dan tidak dirampok

dan karena aku penggemar bola
aku sangat ingin melihat indonesia
berlaga di piala dunia
hatiku hancur melihat jutaan pasang mata rakyat indonesia
menangis karena timnas kita jadi bulan bulanan timnas negara serumpun
yang doyan menyetrika tubuh tkw dari negara kita , yang suka caplok wilayah kita.

dan karena aku karyawan swasta
maka sebaiknya kau tutup saja usaha yang tidak mau mengupah secara berprikemanusiaan
mereka pengusaha selalu berdalih tidak mampu
sementara keuntungannya selangit
tenaga kerja murah adalah perbudakan di masa modern , bukan begitu?

duhai calon wakilku
jangan terbebani dengan pintaku
masih banyak yang ingin aku minta
tapi aku tak mau serakah
berbuatlah semaksimal mungkin
tugas ini sungguh berat
ajaklah teman-temanmu
karena bersatu kita teguh
bercerai kita runtuh

salam gerakan indonesia merdeka,




Jumat, 04 April 2014

TENTANG GOLPUT 2014

GOLONGAN PUTIH, mengapa dipersoalkan? apakah karena mereka tidak memilih para calon? ataukah karena tidak memihak?. tentu sekarang golongan putih juga adalah pilihan . bahkan ada yang menyebutnya pilihan terbaik. rasanya tak adil bila pilihan mereka tidak dihargai , malahan ramai ramai dijustifikasi sebagai golongan yang tidak mau bertanggung jawab pada masa depan bangsa. golongan putih , di ibaratkan sebagai penikmat gratis laju pemerintahan yang ada, keberadaan mereka tak terwakilkan baik di legislatif maupun eksekutif . fenomena yang sungguh luar biasa dan ada kalangan yang menganggap kaum golput ini sebagai titik puncak ketidak percayaan masyarakat pada hak politik mereka. dan tak ada asap bila tak ada api. golongan putih telah merasa dikhianati , disalah gunakan amanatnya , dan terlebih lagi menjadi korban dari regulasi yang diciptakan oleh wakil-wakilnya. wakil yang durhaka yang melupakan amanat rakyat , dan sibuk memenuhi lumbung-lumbung padi mereka sendiri , dan mengisi garasi mereka dengan mobil-mobil mewah, mengumpulkan isteri ,dan rumah sebanyak mungkin, hidup bergelimang dosa , dan harta berkat suara-suara rakyat, yang miskin, yang tidak berpendidikan , yang dimakan haknya setiap hari , yang membuat kaya para pengusaha, dan dibodoh-bodohi dengan aturan hukum yang memihak kaum kaya. dan ketika mereka tidak mau memilih masih juga di persoalkan.
memilih pada pemilu berarti memiliki seseorang yang dipercaya, dan berusaha untuk dipercaya. bila diantara sekian yang ada dan tak ada lagi yang mampu dipercaya, adalh wajar untuk diam , duduk, dengar,dan ucapkan selamat. bila ingin meraih simpati si putih, tunjukkan dirimu wahai wakil rakyat. tunjukkan kesungguhan untuk memajukan bangsa, tunjukkan diri dan dedikasi. jangan umbar janji manis, dan bersumpah palsu . jangan menghianati konstituen dengan hidup bergelimang harta sementara konstituen kesulitan berobat , kesulitan menyekolahkan anak , bahkan hidup miskin yang tidak berprikemanusiaan. memang kemiskinan itu ada dimana-mana bahkan di negara terkaya sekalipun , tetapi kemiskinan mereka masih manusiawi, tidak hidup bersama ternak dikandang , atau hidup diatas gerobak dan di kayuh oleh gadis kecil , atau tewas karena tidak mendapatkan pelayanan medis(tewas artinya mati karena terbunuh,terbunuh karena ditelantarkan tanpa perawatan).
kembali pada filosofi, hidup adalah pilihan. maka dalam hidup ini , dalam kehidupan negara kesatuan republik indonesia lahir pula golongan putih , yang apatis menghadapi pilihan-pilihan yang ada , tetapi apakah diantara pilihan itu memang tidak ada yang pantas untuk dipilih. ada baiknya bila kita semua , termasuk juga golongan putih untuk cerdas memilih, cerdas dalam melihat rekam jejak calon pilihan kita mungkin saja diantara 1000 ada satu yang bisa amanah . adalah bijak bila kita lebih pro aktif dalam menyaring calon-calon yang ada , dan kritis terhadap segala tindakan mereka  daripada tidak melakukan apa-apa sama sekali, ibaratnya kita adalah pohon yang hanya pasrah pada hembusan angin , ditiup dan dihembuskan kemanapun kita hanya bisa berpasrah . tetapi tidak ,  kita adalah manusia , yang punya pilihan, pilihan untuk hidup lebih baik , hidup untuk di layani pemerintah, bukan melayani pemerintah. kita adalah konstituen, yang diatur untuk kemanfaatan bukan untuk di manfaatkan. kita adalah makhluk tuhan yang paling mulia , maka saatnya untuk memberikan penghargaan setinggi-tingginya pada sesama manusia, menjunjung tinggi hak asasi , bukan sekedar teori tetapi penghargaan yang wajar .
golongan putih, adalah golongan paling besar di indonesia , dan bisa mengubah indonesia. bila saja dalam waktu tersisa mereka tiba-tiba terilhami ,dan mempercayai beberapa diantara yang ada , maka tak bisa di pungkiri bisa menandingi kekuatan yang ingin indonesia begini begini saja. bila semua golput bersatu , masuk kebilik suara , dan keluar dengan jari berwarna tinta, maka mungkin saja pemimpin terbaik akan lahir, wakil-wakil terbaik akan lahir . golongan putih , bangsa ini sungguh membutuhkan suaramu , suara yang sangat menentukan , suara yang semestinya nantinya amanah. golongan putih, bukanlah orang orang biasa, tetapi orang yang sebenarnya luarbiasa , yang suaranya tentulah luarbiasa , bantulah mereka yang benar-benar ibgin memajukan bangsa yang kita cintai ini