Kamis, 09 Mei 2013

SI PELAYAN YANG TAK PUNYA HATI



Sadarkah mereka bahwa mereka adalah pelayan? Mereka adalah pelayan kesehatan . Tetapi kadang entah karena alasan apa , terkadang nyawa melayang tanpa penanganan sama sekali . Saya mengira pelayan kesehatan semacam itu hanya ada dalam sinetron , dan mungkin dalam film india . tetapi tidak, ini ada dalam kenyataan , dan itu terjadi di Indonesia , ini ironi.
Sangat hangat di berbagai media massa ,masalah penolakan rumahsakit terhadap si sakit yang miskin , yang berujung pada melayangnya nyawa si sakit . sungguh sangat di sayangkan , di Negara kita yang hamper semua pemimpin daerahnya menjanjikan serba gratis , malah kejadian penolakan pasien ini masih saja terjadi . maka tak ayal juga sebuah media elektronik mengangkat tajuk “ si miskin dilarang sakit”. Memang seperti itulah kiranya yang terjadi di Negara kita . dan meskipun kita didatangkan pemimpin” seorang malaikatpun” , bila perangkat – perangkat pelaksananya kebawah tidak mau mendukung usahanya juga tetap akan sia-sia. Alasan-alasan pembenaranpun dipaparkan oleh pihak rumahsakit mulai dari minimnya peralatan sampai masalah kartu. Apakah orang hidup juga harus bawa kartu? Apakah manusia dilahirkan langsung membawa kartu? Nyawa ini bukan lelucon .permasalahannya adalah bukan pada alatnya yang minim , atau apanyalah melainkan pertolongan pertama yang bisa diberikan oleh rumah sakit . bila harus punya alat memadai  baru bisa melayani pasien , maka setidaknya para pelayan kesehatan ini memiliki sesuatu yang seharusnya dimiliki manusia yaitu HATI NURANI . rumah sakit boleh boleh saja tidak memiliki peralatan lengkap , tetapi manusia yang bekerja didalamnya mulai dari dokter sampai perawat tentunya memilki hati nurani , keluarga pasien bukan maunya langsung melihat si pasien langsung sembuh begitu saja , seperti disulap . tetapi lebih pada maukah pelayan kesehatan ini berbuat sesuatu semampu mereka , sesuatu yang sering disebut SEMAKSIMAL MUNGKIN. Jangan sebaliknya menolak mentah mentah. Tanganilah mereka semaksimal mungkin, dan apapun hasilnya nanti TUHAN yang menentukan , setidaknya para pelayan kesehatan ini harus melakukan effort yang luar biasa. Karena itulah yang diharapkan dari seseorang yang membutuhkan bantuan , sebuah usaha nyata dan bukan isapan jempol dengan dalih-dalih pembenaran yang congkak . ingatlah pada jalan bangsa ini memperoleh kemerdekaannya .indonesia merdeka bukan karena memiliki bom atom superdahsyat yang dimiliki amerika yang dijatuhkan di Nagasaki dan hirosima , atau pesawat-pesawat canggih seperti yang dimiliki jerman . Indonesia merdeka karena bamboo runcing kawan ! . lalu seenaknya saja para pelayan kesehatan ini berdalih ini dan itu . Jangan terlalu banyak excuse , banyaklah berbuat , amalkanlah ilmu itu , milikilah hati nurani itulah yang membedakan manusia dengan makhluk TUHAN lainnya . Dan tentunya tidak semua pelayan kesehatan seperti itu . Tidak sedikit pelayan kesehatan yang rela berkorban waktu dan tenaga , yang rela pintu rumahnya di ketuk tengah malam , untuk membantu orang – orang yang belum tentu mampu membayar jasanya.
Dokter-perawat sungguh indah nama-nama itu , nama yang punya tujuan membantu melayani kebutuhan kesehatan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar